Buku E-myth Revisited karya Michael E. Gerber ini menjawab pertanyaan penting, mengapa banyak bisnis kecil bangkrut sebelum berkembang? Padahal rata-rata pemiliknya cukup ahli dalam bidangnya. Hindari mitos wirausaha.
***
Buku E-myth Revisited memberi penjelasan menarik bahwa keahlian membuat peluru bukan skill yang dibutuhkan untuk memenangi perang. E-myth atau mitos wirausaha adalah gagasan Gerber yang dicetuskan 25 tahun silam. Intinya, kebanyakan pengusaha pemula membuka bisnisnya dengan mitos atau pemahaman yang keliru tentang usaha.
Memulai sebuah usaha sama saja dengan memasuki lorong persimpangan antara anugerah atau bencana. Bencana yang dimaksud Michael E. Gerber adalah situasi di mana seorang pengusaha tenggelam dalam aktifitas monoton, jauh dari visi, dan mengalami kehancuran finansial.
Seorang chef yang hebat memang berpotensi jadi pemilik resto yang laris. Tetapi itu hanya sebatas potensi saja, karena banyak keahlian lain yang lebih fundamental.
Faktanya memang, banyak pebisnis sukses sangat menguasai urusan teknis usahanya, bahkan dia lahir dari circle itu. Tetapi, menurut Michael E. Gerber, skill teknis hampir tidak menunjang kesuksesan sebuah usaha.
Pada dasarnya keduanya tidak berkaitan. Keahlian teknis, kata Gerber, tak cukup sebagai modal membangun usaha perang yang sesungguhnya tidak terletak di situ.
Michael E. Gerber adalah seorang konsultan UMKM asal Amerika Serikat yang memiliki bendera usaha Gerber Business Development Corporation. Buku E-Myth pernah jadi best seller NY Times selama dua dekade, dan kini merevitalisasi kembali dalam: E-Myth Revisited.
The E-Myth Revisited adalah pembaruan yang semakin mempertegas gagasan ini dengan contoh-contoh terkini dan panduan baru bagi pembacanya.
Kembali ke mitos tadi, apakah chef hebat lebih berpeluang mewujudkan restoran laris karena ia memiliki cita rasa yang bagus? Pada kenyataannya banyak orang yang ahli dalam bidangnya malah terjebak dalam pekerjaan teknis sehari-hari dan gagal melihat gambaran besar usahanya.
Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas operasional daripada merancang strategi untuk pertumbuhan.
Teknisi adalah orang yang melakukan pekerjaan teknis, manajer adalah orang yang mengelola sistem, dan wirausaha adalah orang yang menjalankan bisnis. Menurut Gerber, banyak pengusaha gagal karena mereka overlaping dengan peran manager atau teknisi.
Pemilik usaha itu harus fokus pada hal yang akan dimenangkan. Gampangnya begini: pemilik usaha yang berorientasi pada penjualan harus mencari orang produksi, pemilik yang berorientasi produksi harus mencari marketing.
Biarkan urusan dapur dipegang orang yang lebih ahli, sehingga pemilik memiliki kebebasan untuk mengatur strategi dagangnya. [48] Tidak masalah apabila pemilik itu buta tentang produksi, tetapi ia memiliki ketajaman dalam memasarkan produk dan memajukan bisnisnya.
Contohnya adalah Ray Croc, pemilik resto cepat saji Mc Donald’s. Ray Coc, yang membeli McD dari keluarga Mc. Donald tahun 1955 tidak tahu banyak tentang ayam goreng dan tidak tertarik dengan kentang goreng atau burger. Ia hanya tertarik dengan bisnisnya itu.
Alih-alih mengutak-atik resep, mantan salesman gelas ini malah menyentuh aspek bisnisnya. Ray mengubah McD yang semula hanya resto konvensional menjadi waralaba dan menawarkannya kepada dunia. [94]
Ia bahkan mendirikan Franchise Reality Corporation, unit usaha properti yang membeli tanah dan menjualnya ke franchisee McDonald’s dengan sistem kredit. Buku E-Myth Revisited ini akan mengarahkan fokus anda ke arah di mana seharusnya anda berada.
Judul buku: E-Myth Revisited
Sub Judul: Mengapa Banyak Bisnis Kecil Bangkrut dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Judul Asli: E-Myth Revisited
Penulis: Michael E. Gerber
Penerbit: Renebook
Tahun Terbit: Cet 1 Juli 2024