Buku The Mountain is You karya Brianna Wiest membuka mata lebar-lebar, siapa kambing hitam sesungguhnya dalam hidup ini. Bila pikiran negatif menjadi panglima, fix kamu pecundang selama-lamanya. Teknik mengatasi self sabotage untuk menghadirkan hidup yang indah.
***
Coba ingat-ingat, siapa yang paling sering menakut-nakuti dirimu? Jawabnya adalah dirimu sendiri. Contohnya ketika diminta tampil berpidato di depan umum, banyak alasanmu untuk membatalkan.
Hal-hal seperti ini sangat umum, tetapi sadarlah, itu menghambat dan mengerdilkanmu. Bisikan-bisikan dalam jiwa yang mendegradasi potensi aslimu disebut self sabotage.
Sesuai namanya, self sabotage adalah sabotase diri yang membuat ide cerdasmu kandas di alam mimpi, dan peluang-peluang yang datang padamu hanya angin lalu.
Secara defininisi, self sabotage adalah kondisi ketika seseorang secara sadar atau tidak sadar, terus melakukan hal yang membuatnya terhalang dari kemajuan.
Inilah yang diingatkan Brianna Wiest dalam buku The Mountain is You. Menurutnya, sabotase diri terjadi sebagai akibat dinamika internal yang berfokus pada sisi-sisi negatif sesuatu, menghasilkan kesimpulan yang salah, dan keputusan merugikan.
Dalam kehidupan ini sebenarnya banyak peluang hadir. Namun batu penghalangnya bukan siapa-siapa tetapi dirimu sendiri. Pada kenyataannya tak ada teman lucknut yang menghambatmu. Sayangnya kamu tidak sat set.
Hambatan psikologis yang menjadi jurang pemisah antara dirimu dengan kesuksesan, biasanya hadir dalam bentuk-bentuk yang mudah diidentifikasi.
Yang pertama adalah resistance, yaitu reaksi lambat, bahkan tidak bergerak. Hal seperti ini biasanya terjadi karena mager atau tidak tahu harus dimulai dari mana.
Yang kedua adalah comfort zone. Zona nyaman membuat seseorang tak berani keluar dari batas dirinya. Bahkan ketika sebuah kesempatan datang, ia tak berani mempertaruhkan nasib.
Berikutnya adalah uprooting, atau labil. Dalam kondisi ini seseorang sebenarnya memiliki semangat, tetapi berubah-ubah haluan dan selalu tertarik dengan hal baru tanpa henti.
Sifat ini berbahaya karena sama dengan mengaborsi gagasan demi gagasan di alam kandungan, tidak membiarkannya lahir ke dunia ini.
Berikutnya adalah perfeksionis. Orang macam ini tidak akan melakukan kecuali sesuatu yang sempurna. Padahal kesempurnaan itu adalah omong kosong manusia. Bila ekspektasimu tidak masuk akal, maka tak ada yang lebih realistis bagimu selain mundur.
Yang kelima justifikasi. Inilah kondisi ketika apa yang kamu lakukan harus selalu mendapatkan pembenaran. Dirimu berjalan sesuai arah pemikiran orang lain, bukan menuruti kemauanmu sendiri.
Pada prinsipnya buku The Mountain is You mengingatkan pembacanya mempertahankan ide-ide cemerlang, dengan cara berpikir positif dan menyingkirkan segala alasan sebaliknya. Banyak penyakit hati yang dapat menjangkiti manusia secara tidak tersadari.
Brianna Wiest adalah penulis Amerika kelahiran New York 1992. Tahun 2021, di usia 29 tahun ia telah menghasilkan 9 buku, 3 di antaranya best seller, termasuk The Mountain is You.
Ia juga menulis ratusan publikasi di berbagai media berkelas seperti Huffington Post. Dalam psikologi dan self improvement, ia memiliki keunggulan meski usianya masih hijau.
Di sini Brianna mengajari bagaimana bertransformasi dari negative thinker menjadi action taker yang baik.
Brianna dengan indah mengartikulasikan kekuatan kesadaran diri, penerimaan, dan ketekunan dalam menentukan bagaimana kita mengatasi rintangan dan menciptakan kehidupan yang kita inginkan.
Judul: The Mountain is You
Sub Judul: Semua tentang sabotase diri mengapa dan kapan kita melakukannya serta bagaimana kita mengatasinya
Judul Asli: The Mountain is You: Transforming Self-Sabotage Into Self-Mastery
Genre: Self Improvement
Penulis: Brianna Wiest
Penerbit: Renebook
Tahun Terbit: Cet 4 Agustus 2024