Good with Money: Buku Primbon Mengelola Uang

Good with Money: Buku Primbon Mengelola Uang

Buku Good with Monet karya Emma Edwards penerbit Renebook

Emma Edwards dalam buku Good with Money mengajarkan hidup harmonis dengan uang. Dengan pendekatan psikologi biasa, berapapun penghasilan tak akan cukup. Dompet tebal menyihir pemiliknya jadi impulsif.

***
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang memiliki naluri mengelola uang dengan baik. Secara teori, pemikiran rasional, perencanaan masa depan, menetapkan tujuan, dan melakukan hal-hal yang benar, dilakukan oleh bagian otak yang disebut korteks prefrontal.

Korteks prefrontal ini tidak selalu aktif. Justru sebagian besar keputusan manusia tidak difilter oleh korteks prefrontal ini. Itulah sebabnya mengelola uang bukan masalah sederhana, karena itu bertentangan dengan program utama otak kita. [Hal 77]

Contohnya ketika kita memesan makanan secara delivery. Orang cenderung mengulang-ulang memesan makanan secara take away, padahal kalau mau jujur, makanan itu jauh dari sempurna.

Apakah menurutmu itu agak dingin, ada sesuatu yang terlewat, atau tidak sesuai ekspektasi? “Jika kamu penyuka kuliner, saya hampir dapat menjamin bahwa hal itu tidak sesuai harapan, dan boros,” tantang Emma.

Inilah contoh pembelanjaan emosional. Dalam banyak hal di kehidupan kita, pembelanjaan model impulsif begini masih mendominasi sebagian besar pengeluaran. [Hal 80]

Pembelanjaan itu adalah hasil proses psikologi yang panjang. Pemicunya adalah adanya daya tarik sebuah produk. Barang ini akan tersimpan dalam otak sebagai “sebuah kemungkinan”.

Step berikutnya adalah godaan. Di sini orang melihat dunia dalam sudut pandang andaikan memiliki barang tersebut. Yang ketiga euforia. Di sini yang bekerja adalah hormon dopamin. Hormon ini mencapai puncaknya menjelang barang tersebut dibeli, bukan setelah benda itu dimiliki.

Tahap berikutnya adalah keraguan. Setelah dopamin habis, semua ekspektasi luar biasa tadi luluh. Barang yang sudah dimiliki mulai diragukan kecocokannya dengan promosi yang disiarkan.

Baca Juga:  A Gentle Reminder: Penghibur di Kala Duka, Motivasi di Kala Suka

Tahap terakhir adalah kebenaran. Tahap inilah yang paling rasional, ketika akal sehat membuat kesimpulan apakah benda itu memang dibutuhkan atau sekedar hasil pembelian emosional belaka. [Hal 85]

Good with Money adalah istilah yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengelola keuangannya dengan baik. Orang yang “good with money” hidup sesuai kemampuan, memiliki tagihan wajar, dan mampu membayarnya, dan memiliki tabungan cukup.

Secara umum buku Good with Money ini membahas hubungan yang sehat antara manusia dengan uang. Tinjauannya memakai dasar teori psikologi konsumen dan praktik pengelolaan keuangan.

Banyak sekali buku-buku mengenai teori pengelolaan keuangan, tetapi Emma Edwards lebih kepada pemikiran dan perilaku manusia terkait dengan uang. Pendekatan yang dibuat Emma dalam buku ini lebih pada psichological, bukan finansial atau accounting.

Emma adalah sarjana financial psychology and behavioral finance dan pemegang sertifikat “spesialis perilaku finansial”.

Ia pendiri The Broke Generation, sebuah komunitas di Inggris yang berfokus pada kebiasaan dan pola pikir finansial. Dengan posisinya itu ia memiliki banyak contoh dan pengalaman pribadi yang relevan.

Emma memecah aspek demi aspek yang mempengaruhi perilaku belanja dan bagaimana cara menghambatnya. Beberapa poin penting di antaranya: faktor-faktor eksternal, kebiasaan masa kecil dan keluarga, mengenali habits belanja diri sendiri, sistem pengelolaan uang, dan kesejahteraan jangka panjang.

Judul Buku: Good With Money
Sub: Ubah Caramu Menghabiskan Uang dan Rombak Kebiasaanmu Membeli Barang
Judul Asli: Good With Money
Penulis: Emma Edwards
Penerbit: Renebook
Genre: Psikologi
Cet 1 Oktober 2024
Tebal: 380 Halaman

Mujib Rahman

Jurnalis, penulis, reviewer buku

See all author post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are makes.

Back to top