Bila mendengar kata Baginda Rasul saw. dan para sahabatnya, seakan-akan kita dan mereka teramat jauh jaraknya. Mereka seperti berada di langit, sedangkan kita berada di bumi dan tak kuasa untuk menggapai mereka. Dan memang faktanya jarak kita dan mereka terpisahkan oleh dimensi waktu yang terbentang belasan abad lamanya.
Ketika membaca buku ini, anggapan itu akan sirna seketika. Para sahabat pun adalah manusia biasa yang juga menjalani rutinitas kesehariannya. Kehidupan mereka pun tidak terlepas dari suka, duka, bahagia, nestapa, amarah, dan juga canda tawa.
Istimewanya, mereka menjalaninya bersama Rasulullah saw., sehingga ketika mereka khilaf, beliau senantiasa membimbingnya dengan penuh cinta. Namun yang pasti, ikatan cinta para sahabat dengan Rasulullah saw. itu amat kuat. Karenanya, rangkaian kisah dalam buku ini amat romantik dan menghangatkan hati.
Pernikahan merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah swt. Tapi mengapa, meski bertujuan mulia, banyak pernikahan yang tidak bahagia dan berakhir cerai? Bahkan, pasangan yang dianggap paling serasi sekalipun tak luput dari isu perceraian keluarga.
Sebenarnya, bagaimana agar pernikahan kita selalu mendapatkan kondisi sakinah mawadah wa rohmah, serta tidak karam sebelum sampai tujuan? Pertama, yang perlu diingat, tidak ada pernikahan yang sempurna. Kebahagiaan pernikahan adalah proses yang dilalui bersama. Kedua, ikuti saja Nasihat Pernikahan karya Imam al-Ghazali ini.
Sebagai sebuah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, al-Quran tentu saja memiliki banyak sekali keutamaan. Hingga hari ini, banyak keutamaan al-Quran yang masih menjadi rahasia Ilahi. Karenanya, tidak sedikit ulama yang mencoba untuk mengungkap rahasia keutamaan di balik tiap surat, bahkan ayat dalam al-Quran.
Upaya yang dilakukan dalam buku ini merupakan bentuk ikhtiar sekaligus kepasrahan diri kepada Allah yang Maha Kuasa, karena hanya Dialah yang mampu mengatasi segala problematika hidup yang kita hadapi.
Mari kita belajar Ilmu Firasat atau Fisiognomi dari Imam Fakhruddin ar-Razi (1150-1210 M). Seorang ulama besar asal Persia sekaligus ilmuwan serba bisa dunia.
Beliau tak hanya menguasai ilmu tafsir, ilmu fikih, ushul fiqh dan teologi Islam, tapi juga ahli di bidang filsafat, logika, matematika, fisika, kedokteran, dan tentu saja ahli fisiognomi.
Buku di tangan Anda ini adalah bukti yang bisa dibilang melampaui zamannya. Jauh sebelum para ilmuwan modern di keilmuan ini, seperti Michael Scot (1175- 1232 M), Gerolamo Cardano(1501-1576 M), dan Giambattista Della Porta (1535–1615 M), menulis buku-buku fisiognomi (ilmu membaca sifat dan karakter orang dari bentuk fisiknya, terutama wajah), ar-Razi sudah terlebih dahulu mengenalkan ilmu ini kepada dunia.