Dialog Jin dengan Sufi

Dialog Jin dengan Sufi

Rp70.000

Berat 0,45 kg
Dimensi 21 × 14 cm
Cetakan

Halaman

Cover

Penulis

Penerjemah

Yusni Amru

Editor

Mujibur Rakhman

Stok Produk: Tersedia

Kupon diskon, voucher belanja, gratis ongkir, diskon ongkir, dan lainnya akan muncul di halaman keranjang setelah kamu memilih judul buku yang akan dibeli. Pilih Kupon yang tersedia dan dapatkan PROMO MENARIKNYA!

Genre Buku:

DIALOG JIN DENGAN SUFI – “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa selain golongan manusia ternyata  ada jenis golongan lain, yaitu golongan jin. Jin adalah makhluk yang bersama-sama dengan kita menghuni planet bumi ini. Bahkan kehadiran jin jauh lebih dulu daripada manusia.

Lebih dari itu, jin juga merupakan makhluk mukalaf yang dibebani hukum dan kewajiban, seperti manusia, karena mereka juga memiliki akal, nafsu, dan kehendak bebas. Namun, karena sifatnya secara umum yang tidak terlihat oleh mata manusia, terkadang kita memperoleh gambaran-gambaran yang keliru tentang bentuk, sifat, dan kehidupan jin.

Dalam buku ini, Imam asy-Sya`rani (w 973 H/1565 M) menjawab pertanyaan-pertanyaan jin yang mengkritisi tingkah manusia. Hal ini merupakan bukti bahwa jin berakal selayaknya manusia. Ingin tahu pertanyaan kritis sang jin kepada kita? Silahkan baca buku ini!

 

Siapa penulis buku ini?

Imam Sya’rani merupakah salah seorang sufi terkenal yang diakui sebagai walu quthub pada zamannya. Ia memperoleh gelar sufistik Imamul Muhaqqiqin wa Zudwatul Arifin (pemuka ahli kebenaran dan teladan orang-orang makrifat). Beliau dilahirkan di desa Qalqasyandah, Mesir pada 27 Ramadhan 989 H (12 Juli 1493 M).

Imam Sya’rani adalah seorang Syaikhul Islam, faqih, ushuli, muhaddits (pakar hadis), dan sufi. Dia dikenal sebagai ulama yang arif dalam khazanah keilmuan Islam. Ia telah menulis lebih dari 60 kitabm kebanyakan bertema tasawuf.

Sejak kecil, Imam Sya’rani sangat cinta ilmu dan gemar sekali menuntut ilmu, khususnya ilmu laduni, sufistik, dan hadis. Bahkan, beliau hafal al-Quran pada usia delapan tahun. Maka tidak heran, setelah dewasa ia dikenal sebagai ulama yang berakhlak mulia, baik sebagai sufi, maupun sebagai orang saleh.

Sejak umur empat puluh, Imam Sya’rani tidak lagi tergoda untuk berbuat dosa. Ia merasa, Allah telah memeliharanya dari melakukan segala perbuatan tak terpuji. Imam Sya’rani meninggal di Mesir pada Jumadil Awal 973 H (November 1565 M).

DAFTAR ISI

  • Pengantar Penerbit
  • Pengantar Penulis
  • Tersingkir dari Syuhud (Melihat) dan Tanzih (Kesatuan)
  • Pengertian Ittihad (Kesatuan)
  • Hulul dan Ittihad
  • Bolehkah Seorang Hamba Menyatakan Diri sebagai yang Mahabenar?
  • Cara Menjangkau Allah swt.
  • Kenapa Jasad Tidak Bisa Melihat Ruh?
  • Bagaimana Allah yang Mahabenar?
  • Kedudukan Seorang Hamba di  Dalam Wujud
  • Rasulullah saw. Beruban dalam Surat Hud
  • Kemasukan Rasulullah saw.
  • Maqam Makrifat Billah
  • Beriman Kepada Allah Sekaligus Menyekutukan-Nya
  • Hal yang Menghalangi Kita Melihat Sang Maha Pencipta
  • Hal yang Menghalangi Manusia Mendengar Firman Allah swt.
  • Apakah Dibenarkan Jika Seorang Hamba Merasa Jauh?
  • Keselamatan Seorang Hamba di Maqam Fana atau di Maqam Baka?
  • Apa yang Dimaksud dengan Suara dan Huruf yang Kita Baca?
  • Arti “Dan Hati Hamba-Ku yang Beriman Memuat-Ku
  • Mana yang Lebih Baik Keterhubungan atau Keterpisahan dengan yang Dicintainya?
  • Dari Mana Kesengsaraan Datang Apabila semua Perbuatan Milik Allah?
  • Pemutusan Hubungan dari Allah dan Rasul-Nya
  • Seorang Hamba yang Bermimpi Melihat Tuhan
  • Siksa Orang-Orang yang Bermaksiat
  • Perbedaan Pandangan Tentang Allah swt.
  • Seseorang yang Mencapai Penyucian Mutlak
  • Apakah Peningkatan Maqam Jin dan Manusia Hanya Berlaku kepada Para Salik?
  • Pernahkah Seorang Rasul Mencapai Tingkat Bebas Berbuat Apa pun yang Ia Kehendaki?
  • Korelasi Ilmu Allah swt.
  • Seorang Hamba Keluar dari Ilmu-Ilmu Dugaan Menuju Ilmu Hakikat
  • Apakah Kita Termasuk Mayat karena Kebodohan Kita Terhadap Diri Kita?
  • Orang yang Hadir Bersama Allah adalah Gaib
  • Makna “Orang yang Hadir Bersama Allah adalah Gaib”
  • Melihat Allah swt. dengan Mata di Dalam Level Kesucian-nya
  • Apakah Dibenarkan Jika Seseorang di Antara Makhluk Senang Kepada Allah swt.?
  • Tanda Diperdaya Tanpa Disadari
  • Kekhawatiran Seorang Salik Jika Allah Memperdayanya
  • Sebab Pensyariatan Khalwat (Menyepi)
  • Sifat-Sifat Nafsu yang Rendah
  • Apakah Mimpi yang Benar Termasuk Bagian dari Wahyu?
  • Ketidakfokusan Orang-Orang Arif Ketika Shalat
  • Orang yang Menempuh Amal Saleh atau Orang yang Dipilih oleh Allah swt.
  • Perjalanan Menuju Allah swt.
  • Wali yang Paling Utama
  • Mana Hasrat yang Lebih Utama?
  • Ucapan Rasulullah saw. Bahwa Allah adalah Teman di Dalam Perjalanan
  • Keadaan Tersingkapnya Penglihatan Seorang Hamba
  • Rupa Tajali Rabbani di Dalam Hati
  • Maqam di Antara Kejujuran (ash-Shiddiqiyah) dan Kenabian
  • Tingkat Lain Kewalian
  • Perlukah Seorang Rasul Berniat dalam Menyampaikan Wahyu?
  • Nabi yang Tidak Membawa Risalah
  • Pengelabuan dalam Kewalian
  • Sifat Cemburu bagi Yang Mahabenar
  • Jalan yang Paling Dekat untuk Masuk ke Hadirat Allah swt.
  • Berzikir atau Berpikir tentang Ciptaan-Ciptaan Allah swt.?
  • Rasa Malu Mutlak dan Rasa Malu yang Dibatasi
  • Adakah Seseorang yang Lepas dari Perbudakan Alam Raya?
  • Pemurnian dan Kemusyrikan
  • Mengapa Setiap Orang yang Kembali Kepada Allah Tidak Bahagia?
  • Nikmat dengan Ujian
  • Keyakinan yang Dicabut
  • Apakah Seseorang Bisa Keluar dari Kewajiban Bersyukur?
  • Sikap Qanaah
  • Ayat-Ayat Allah swt. yang Menyandarkan Rasa Lapar Kepada Dirinya
  • Kenapa Manusia Disiksa karena Mengikuti Hawa Nafsunya?
  • Mencela Kekhusukan Shalat
  • Memuji Rasa Lapar
  • Kesedihan karena Melewatkan Ketaatan
  • Hakikat Zuhud
  • Bayangan yang Terlepas dari Pancang
  • Seorang Hamba yang Bertobat
  • Berdiam di Dalam Rumah atau Merantau di Bumi
  • Orang yang Jiwanya Bersih Boleh Mengamalkan Ilham
  • Zaman di Mana Kematian Menjadi Anugerah bagi Setiap Muslim
  • Niat Sebelum Beramal Sekaligus Bantahan Kepada Kaum Jabariah
  • Mimpi Melihat Allah swt.
  • Faedah Isyarat Para Arif
  • Penalaran tentang Kesatuan
  • Biografi Imam asy-Sya`roni

Apa keunggulan buku ini?

  • Pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
  • Buku Dialog Jin dan Sufi ini merekam dialog yang begitu lugas, sehingga menjadikan buku ini sangat asyik dibaca
  • Ditulis oleh ulama besar, Imam asy-Sya`ani
  • Dialog yang ada di buku ini menginformasikan pemikiran jin yang menakjubkan
  • Dilengkapi peta buku untuk memudahkan pembaca memahami isi buku

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Dialog Jin dengan Sufi”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top