Tidak sedikit umat Islam Indonesia yang mengalami kebimbangan akidah ketika memaknai implikasi teori evolusi. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh hadirnya beragam narasi yang keliru tentang hubungan Islam dan sains perihal evolusi. Misalnya, di tangan Richard Dawkins dan Harun Yahya, evolusi menjadi sangat identik dengan ateisme dan digambarkan sebagai ancaman bagi akidah umat Islam.
Shoaib mencoba menjawab segala keraguan ini dengan cara yang konstruktif, komprehensif, tidak menghindari problem. Lebih dari itu, narasi yang dihadirkan dalam buku ini amat mudah dipahami, bahkan oleh pembaca awam sekalipun. Buku ini hadir untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai pandangan dunia Islam dalam menyikapi teori evolusi.
Dengan menggunakan lensa teologi Asy’ariyah dan pendekatan metafisik-hermeneutik Imam al-Ghazali (1058—1111 M), Shoaib dengan lihai mengintegrasikan interpretasi ayat al-Quran dan hadis Nabi dengan teori evolusi. Melalui buku ini, Shoaib menunjukkan bahwa pemikiran Imam al-Ghazali yang klasik kompatibel dalam menjawab berbagai polemik tentang evolusi modern. Selamat membaca!
Siapa penulis buku ini?
Shoaib Ahmed Malik adalah seorang Asisten Profesor di Natural Sciences, Zayed University, Dubai. Di sana, ia meneliti topik seputar sains dan agama, ateisme, serta teologi Islam. Dia adalah penulis Atheism and Islam: A Contemporary Discourse (2018), dan mempunyai banyak buku dan artikel yang diterbitkan di sejumlah jurnal. Ia mendapatkan gelar sarjana pada bidang Teknik Kimia, magister dalam bidang Filsafat dengan fokus Sains dan Agama, sedangkan gelar Ph.D didapat dalam bidang Kimia dan Teknik Kimia.
Ulasan
Belum ada ulasan.