Kitab Para Pencari Kebenaran

Kitab Para Pencari Kebenaran

Rp75.000

Berat 0,35 kg
Dimensi 23 × 15 × 1,4 cm
Cetakan

Halaman

Cover

Penulis

Penerjemah

Kaserun AS. Rahman

Editor

Khoirul Imam, Agus Khudlori, Erik Erfinanto

Stok Produk: Tersedia

Kupon diskon, voucher belanja, gratis ongkir, diskon ongkir, dan lainnya akan muncul di halaman keranjang setelah kamu memilih judul buku yang akan dibeli. Pilih Kupon yang tersedia dan dapatkan PROMO MENARIKNYA!

Genre Buku: Penerbit:

Beli Paket Bundle!

Dapatkan potongan harga dengan membeli buku-buku karya Imam Al Ghazali lainnya dari reneturos.com
Beli 3 Lebih Hemat: Rp252.890

KITAB PARA PENCARI KEBENARAN – Allah adalah kesejatian tertinggi dalam kehidupan ini. Melalui kitab ini, Imam al-Ghazali menuntun kita mencapai hadirat tertinggi itu. Tak tanggung-tanggung, Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Ibnu Arabi, Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari dan sederet ulama besar lain berpegang pada karya sang Hujjatul Islam ini.

Sebagai pembaca, kita tak perlu ragu akan ketajaman berpikir dan kedalaman ilmu Imam al-Ghazali. Beliau adalah tokoh yang pemikirannya masih sangat relevan hingga saat ini. Pada masanya, dirinya selalu menjadi rujukan soal hukum-hukum Islam. Bahkan, dirinya sempat menduduki posisi tertinggi dalam sebuah lembaga keilmuan yang sangat disegani.

Ketinggian ilmu dan kelembutan jiwa Imam al-Ghazali membuatnya disebut sebagai pewaris yang utama kenabian setelah Nabi Muhammad saw. “Jika ada Nabi setelah Nabi Muhammad, maka Imam al-Ghazali lah orangnya.” Begitu ungkap Taqiyuddin as-Subki, salah satu ulama mazhab Syafi’i.

Konon, setiap 100 tahun, lahir seorang pembaharu dalam Islam. Jika melihat kiprah Imam al-Ghazali ini, rasanya tak berlebihan jika pembaharu itu adalah Imam al-Ghazali. Beliau adalah sosok ulama yang senantiasa konsisten dalam menjalani laku spiritual dalam hidupnya.

Meneguk khazanah ilmu dalam buku ini serasa melewati taman-taman kebenaran yang penuh hikmah. Lantas kesadaran tertinggi seorang hamba tertanam dalam jiwanya. Maka hanya tersisa kebenaran yang tertinggi, yaitu Allah sang Mahasejati.

 

Siapa penulis buku ini?

  • Ditulis oleh ulama klasik yang paling dihormati
  • Buah pikirnya selalu menarik untuk dikaji, bahkan masih sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan modern
  • Beliau adalah pengarang kitab `Ihya ‘Ulumuddin, sebuah kitab babon yang wajib dibaca oleh semua santri
  • Karya Imam al-Ghazali merupakan referensi wajib dibaca untuk mengenal pemikiran Islam yang kaya akan nilai intelektualitas

 

Quotes:

  • “Barang siapa membiasakan diri mengikuti adab-adab sunah maka Allah menerangi hatinya dengan cahaya makrifat.”
  • Barang siapa menyia-nyiakan hikmah waktunya, ia adalah orang bodoh; barang siapa gegabah dengan waktunya, berarti ia orang yang lalai; siapa pun yang mengabaikan
  • “Posisi ijtihad terhadap suluk seperti posisi istinja terhadap wudhu. Jadi, barang siapa tidak beristinja berarti tidak memiliki wudhu. Dan siapa pun yang tak memiliki wudhu, maka shalatnya tidak sah.”
  • “Barang siapa jatuh ke dalam lautan tauhid, maka dari waktu ke waktu ia akan semakin haus.” (Al-Junaid)
  • “Allah memiliki dua pasukan tentara; satu tentara bisa dilihat dengan mata, dan satu lagi hanya bisa dilihat dengan mata hati. Hati berlaku sebagai raja, sedangkan tentara-tentara tersebut berlaku sebagai pelayan dan pendukung.”
  • “Mabuk karena Allah adalah melihat sifat-sifat Allah, menikmati apa yang datang dari-Nya, dan merasakan kelezatannya.”
  • “Hakikat kedekatan adalah merasakan segala sesuatu dengan hati serta damainya nurani bersama Allah swt.”

 

FAQ (FREQUENLY ASKING QUESTIONS)

A. Bagaimana cara membaca buku ini?

Q. Buku ini sebaiknya dibaca dengan teliti dan penuh perenungan. Jika mengalami kesulitan dalam membaca buku ini, sebaiknya bertanya kepada ahli atau merujuk ke bacaan lain yang dapat menunjang pemahaman mengenai buku ini.

 

A. Apa kak tasawuf ada dalam Islam?

Q. Tasawuf bisa disebut sebagai cara menyucikan jiwa manusia dari sifat-sifat hati yang buruk. Perintah untuk menjaga hati atau menyucikan jiwa itu jumlahnya banyak. Baik dalam Quran maupun hadis. Maka, tasawuf ada dalam Islam.

 

A. Apakah pentingnya mempelajari tasawuf?

Q. Tanpa melalui jalur tasawuf, sulit bagi manusia untuk menyucikan hati dan membersihkan jiwa. Jika dunia ini fana, maka kefanaan itu bisa terlihat dengan jelas melalui tasawuf. Maka ilmu ini sangat penting dipelajari bagi segenap umat Islam.

DAFTAR ISI

 

Pengantar vii

Pendahuluan ix

Bagian Pertama: Fondasi Agama 1

Bagian Kedua: Adab 5

Bagian Ketiga: Makna Suluk dan Tasawuf 15

Bagian Keempat: Makna Wushul dan Wishal 33

Bagian Kelima: Makna Tauhid dan Penyingkapan (Mukasyafah) 39

Bagian Keenam: Makna Nafsu, Ruh, Hati, dan Akal 59

Bagian Ketujuh: Makna Cinta (Mahabbah) 79

Bagian Kedelapan: Makna Kedamaian karena Allah swt. 85

Bagian Kesembilan: Makna Haya` dan Muraqabah 95

Bagian Kesepuluh: Makna Kedekatan 103

Bagian Kesebelas: Kemuliaan Ilmu dan Kewajiban Mencarinya 109

Bagian Kedua Belas: Makna al-Asma` al-Husna 115

Bagian Ketiga Belas: Meyakini dan Berpegang Teguh kepada Akidah yang Benar 125

Bagian Keempat Belas: Penjelasan Sifat-sifat Allah swt. 131

Bagian Kelima Belas: Hakikat Ikhlas dan Riya; Hukum dan Pengaruhnya 137

Bagian Keenam Belas: Sanggahan Pendapat tentang Dibolehkannya Dosa Kecil bagi Para Nabi 143

Bagian Ketujuh Belas: Mengenali Macam-macam Bisikan, Memerangi Setan, serta Rancangan untuk Menolak Kejahatannya 153

Bagian Kedelapan Belas: Dua Puluh Makna Bahaya Lidah 159

Bagian Kesembilan Belas: Perihal Perut dan Penjagaannya 169

Bagian Kedua Puluh: Mengenal Rekayasa dan Tipu Daya Setan 175

Kedua Puluh Satu: Hak Allah swt. yang Wajib Diperhatikan 181

Bagian Kedua Puluh Dua: Hakikat Akhlak Baik dan Perangai Buruk 195

Bagian Kedua Puluh Tiga: Makna Pikiran, Pendahuluan, dan Turunannya 203

Bagian Kedua Puluh Empat: Makna Tobat dan Buahnya; Lari, Kembali, dan Rendah Hati 209

Bagian Kedua Puluh Lima: Sabar dan Buahnya; Riyadhah dan Tahdzib 213

Bagian Kedua Puluh Enam: Khauf dan Turunannya 217

Bagian Kedua Puluh Tujuh: Raja` dan Raghbah; Basth sebagai Buahnya 221

Bagian Kedua Puluh Delapan: Kefakiran beserta Variannya 225

Bagian Kedua Puluh Sembilan: Zuhud dan Mendahulukan Orang Lain 229

Bagian Ketiga Puluh: Muhasabah dan Manfaatnya; I’tisham dan Istiqamah 233

Bagian Ketiga Puluh Satu: Syukur dan Kebahagiaan sebagai Ahwal dan Hikmah sebagai Amalannya 237

Bagian Ketiga Puluh Dua: Tawakal dan Adabnya 241

Bagian Ketiga Puluh Tiga: Macam-macam Niat: Qashd, ‘Azm, dan Iradah 245

Bagian Ketiga Puluh Empat: Kejujuran dan Tanda-tandanya 249

Bagian Ketiga Puluh Lima: Ridha 253

Bagian Ketiga Puluh Enam: Larangan Bergunjing 259

Bagian Ketiga Puluh Tujuh: Makna Futuwwah (Kedermawanan) 265

Bagian Ketiga Puluh Delapan: Perihal Akhlak Mulia 271

Bagian Ketiga Puluh Sembilan: Qana’ah 275

Bagian Keempat Puluh: Tentang Peminta-minta 281

Bagian Keempat Puluh Satu: Kasih Sayang terhadap Makhluk Allah 285

Bagian Keempat Puluh Dua: Penjelasan Perihal Bahaya Dosa 289

Bagian Keempat Puluh Tiga: Shalat Ahlul Qurb 293

Glosarium 297

Apa saja isi buku ini?

  • Terdiri dari 43 pembahasan
  • Hakikat tasawuf secara umum
  • Makna tiap-tiap istilah dalam tasawuf
  • Penjelasan sifat-sifat Allah
  • Mengenal rekayasa dan tipu daya setan
  • Hakikat ilmu dan keutamaannya dalam Islam
  • Sifat-sifat yang wajib dimiliki para salik

Apa keunggulan buku ini?

  • Referensi penting ilmu tasawuf
  • Menjelaskan tahapan yang harus dilalui para salik dalam menempuh jalan tasawufnya
  • Diterjemahkan oleh ahli yang telah sering menerjemahkan kitab-kitab tasawuf
  • Disunting sesuai dengan kebutuhan pembaca, baik pembaca yang khusus maupun pembaca umum
  • Dikemas dengan gaya modern namun tetap menampilkan kesan klasik pada buku ini

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Kitab Para Pencari Kebenaran”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top