Kitab Puasa – Tiap kali terjadi peristiwa baru dalam kehidupan umat, pasti akan memunculkan permasalahan fikih baru yang mendesak untuk dijawab. Sebab itulah ilmu fikih harus terus berkembang seiring bergulirnya kehidupan umat Islam. Termasuk juga permasalahan tentang puasa.
Kitab Puasa hadir sebagai tuntunan lengkap berbagai masalah fikih kontemporer seputar puasa yang disusun berdasarkan rujukan karya para ulama. Jadi, selain berisi uraian penuh hikmah dari kitab Asrar ash-Shaum (Rahasia-Rahasia Puasa) karya Imam al-Ghazali dan Maqashid ash-Shaum (Haluan-Haluan Puasa) karya Syekh Izzuddin bin Abdussalam, buku ini juga dilengkapi dengan 30 tanya jawab terkini.
Menariknya lagi, buku ini tidak hanya membahas puasa dari aspek hukum Islam (fikih) saja. Akan tetapi dapat dilihat aspek spiritualnya (tasawuf). Sang Hujjatul Islam banyak mendedah sisi ruhani yang terkandung di balik rahasia puasa. Sedangkan Sulthanul Ulama, meski sama-sama berlatar tasawuf, lebih banyak menyoroti aspek hukum Islam puasa berlandaskan pada nash al-Quran dan sunah Nabi. Sebuah kolaborasi yang sangat dahsyat dari dua ulama hebat.
Siapa penulis buku ini?
Imam al-Ghazali (1058-1111 M) memiliki gelar Hujjatul Islam (argumentasi agama Islam). Karena pamor keilmuannya yang mumpuni, Imam al-Ghazali pada masanya menjadi rujukan utama dalam berbagai bidang keilmuan dan memiliki banyak karya tulis yang beragam. Banyak karyanya yang hingga hari ini dikaji di pesantren-pesantren Indonesia. Salah satu karyanya yang paling populer adalah Ihya’ Ulumiddin dan Mihajul Abidin.
Syekh Izzuddin bin Abdussalam (1181–1262 M) digelari Sulthanul Ulama (raja para ulama). Seorang ulama yang sangat produktif. Syekh Izzuddin dikenal sebagai seorang ulama yang sangat alim dan selalu mengamalkan keilmuannya. Seorang yang zuhud dan tidak segan mengritik kezaliman penguasa di masanya. Karyanya yang sangat terkenal adaah Syajarah al-Ma’arif.
Ulasan
Belum ada ulasan.