KITAB SYAJARAH AL-KAWN IBNU ARABI – “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya: ‘Kun’ (jadilah), maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Yasin: 82)
Salah satu pertanyaan besar yang selalu menggelitik manusia dari zaman dulu adalah dari mana manusia dan alam semesta ini berasal? Dari sebuah pertanyaan abadi itu, muncullah berbagai pendapat dan aliran yang mengotak-otak manusia dalam tempurung pikirannya sendiri-sendiri.
Filsuf Yunani Thales (546 SM) menyatakan, alam semesta itu berasal dari air. Anaximenes (528 SM) berpendapat, alam semesta itu dari proses pemadatan dan pencairan udara. Masih banyak lagi pendapat para filsuf dan ilmuwan modern tentang awal mula kehidupan semesta. Lalu, mana yang paling benar?
Sebagai orang yang percaya pada keesaan Tuhan, kita mesti mengetahui secara haqqul yaqin asal-usul alam semesta ini. Kitab karya Syekh Akbar Ibnu Arabi (1165-1240) ini merupakan salah satu kitab yang mampu secara ampuh menjawab pertanyaan besar itu dalam sebuah kajian yang padat, gabungan antara pendekatan mistis, agamais, dan filosofis.
Kitab Syajarah al-Kawn ini secara menarik membahas kosmologi dan sirah nabi Muhammad melalui sudut pandang tasawuf, sekaligus meluruskan asumsi-asumsi keliru tentang asal-usul manusia dan semesta. Sebuah masterpiece dunia tasawuf, sekaligus karya sastra sufistik yang diakui secara global. Ditambah dengan catatan dan tahkik oleh seorang dosen muda agama Islam, Zainul Maarif, buku ini layak dan penting untuk dibaca.
Siapa penulis buku ini?
- Ibnu Arabi
- Ahli tasawuf yang hidup pada tahun 1165-1240 M
- Karya lainnya: Fushush al-Hikam, al-Futuhat al-Makkiyyah, Risalah al-Anwar, al-Ittihat al-kawni, Tarjuman al-Ashwaq, Misykat al-Anwar
Siapa pemberi syarah buku ini?
- Penerjemah dan penulis profesional
- Dosen dan Peneliti di Universitas Paramadina Jakarta
- Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU
- Anggota International Society for Islamic Philosophy (ISIP)
- Anggota Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Filsafat Indonesia (APPFI)
- Anggota Asosiasi Aqidah Filsafat Islam
Quotes:
- Allah menjadikan dunia sebagai tempat singgah bunga pohon semesta itu.
- Masing-masing dari kita memiliki posisi yang telah diketahui Tidak ada satu pun yang mencuat dari pohon itu—baik rendah maupun tinggi, kecil maupun besar, mulia maupun hina, sedikit maupun banyak.
- Tuhan menciptakan tujuh lapisan laksana daun-daun untuk bernaung. Bintang-bintang yang bersinar diposisikan sebagai bunga-bunga di cakrawala. Malam dan siang berposisi sebagai dua tirai yang berbeda.
Ulasan
Belum ada ulasan.