Membangun Keluarga Samawa
23% off

Membangun Keluarga Samawa

Rp60.830

Berat 0,3 kg
Dimensi 21 × 14 × 2,5 cm
Cetakan

Halaman

Cover

Penulis

Stok Produk: Tersedia

Kupon diskon, voucher belanja, gratis ongkir, diskon ongkir, dan lainnya akan muncul di halaman keranjang setelah kamu memilih judul buku yang akan dibeli. Pilih Kupon yang tersedia dan dapatkan PROMO MENARIKNYA!

Genre Buku: Penerbit:

Beli Paket Bundle!

Beli 2 Lebih Hemat: Rp106.722

Isu seputar keluarga tidak akan habis dibahas sepanjang masa. Terlebih di era media  sosial seperti sekarang, masalah seperti kesetaraan hak-kewajiban suami dan istri, childfree,  takhbîb, broken home, hingga orang tua toxic pada anak, bersliweran di lini masa hampir  setiap hari. Lantas, bagaimana sebetulnya keluarga harmonis yang didambakan oleh Islam?  Apakah Islam memiliki tuntunan khusus dalam mewujudkan keluarga samawa? 

Dalam buku ini, Syekh Rasyid Ridha (1865—1935 M) menghadirkan solusi atas  berbagai problem di atas lewat tiga kunci utama dalam membangun keluarga samawa. Sudut  pandangnya tidak hanya terpaku pada perspektif suami-istri, tetapi juga pada anak dan  ekosistem sekitar yang terkait dengan kehidupan rumah tangga. 

Buku ini juga dilengkapi 30 tanya jawab kekinian seputar pernikahan. Pertanyaan  disusun sesuai dengan keresahan masyarakat masa kini dengan jawaban yang disarikan dari  40 lebih karya ulama dunia. Inilah buku yang akan menjadi panduan keluarga kecil kita  menjadi keluarga yang sakînah, mawaddah, warahmah. Selamat membaca! 

Siapa penulis buku ini? 

Muhammad Rasyid Ridha adalah murid terdekat dari Muhammad Abduh. Dia banyak  dipengaruhi oleh ide-ide Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh melalui majalah al Urwah al-Wusṭqa. Dia mulai mencoba menjalankan ide-ide pembaruan itu ketika masih  berada di Suriah, tetapi usaha-usahanya mendapat tantangan dari pihak Kerajaan Utsmani.  Dia merasa terikat dan tidak bebas. Oleh karena itu, dia memutuskan pindah ke Mesir, dekat  dengan Muhammad Abduh. Pada bulan Januari 1898, dia sampai di negeri gurunya ini.  Beberapa bulan kemudian, Rasyid Ridha mulai menerbitkan majalah yang termasyhur, al 

Manâr.  

Ia lahir pada tahun 1865 di al-Qalamun, suatu desa di Lebanon yang letaknya tidak jauh  dari kota Tripoli (Suriah). Menurut keterangan, dia berasal dari keturunan al-Husain, cucu  Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, dia memakai gelar as-Sayyid di depan namanya. 

Majalah al-Manâr merupakan salah satu karya terbesar dari Rasyid Ridha. Majalah ini mulai  terbit pada tanggal 22 Syawal 1315 H atau 15 Maret 1898 M. Pada mulanya, majalah tersebut  terbit dslam bentuk tabloid sekali dalam seminggu, kemudian setengah bulan sekali, sebulan  sekali, dan terkadang sembilan nomor dalam setahun. Majalah itu diterbitkan oleh Rasyid  Ridha sendiri hingga beliau wafat. Jika dijumlahkan, totalnya ada 34 jilid besar dengan 1000  halaman pada tiap jilidnya.  

Rasyid Ridha adalah seorang reformis Islam. Gagasannya berorientasi pada kemajuan  umat Islam dalam berbagai bidang, khususnya pada ranah sains dan teknologi. Dia banyak  memaparkan pandangannya berkaitan dengan kemunduran umat Islam dan langkah langkah solutif yang sebaiknya diambil. Gagasan Muhammad Abduh yang direduksi oleh  Rasyid Ridha pada majalah al-Manâr juga mempengaruhi pemikiran Kiai Ahmad Dahlan yang  kelak mendirikan organisasi Muhamadiyah yang berporos pada pendidikan dan kemajuan  umat Islam.  

Dalam rumah tangga, semua kegiatan harus ada kolaborasi dan kerja sama antar suami-istri.  Istri meringankan tanggung jawab suami yang sudah mencari nafkah, sedangkan suami juga  tidak boleh menyerahkan pekerjaan domestik sepenuhnya kepada istri. 

Ustadzah Syifa Nurfadhila, Pendakwah TV Nasional.  

Apa saja isi buku ini? 

  • Mengulas tiga syarat utama pembentuk keluarga samawa.  
  • Mendeskripsikan peran, tugas, hak, dan kewajiban suami-istri.  
  • Menjelaskan problematika kehidupan rumah tangga dan solusinya. Membahas fungsi keluarga samawa bagi kemajuan bangsa.  

Apa Keunggulan Buku Ini? 

– Kata pengantar oleh Ustadzah Syifa Nurfadhilah.  

– Dikemas dengan narasi mengalir tanpa mengurangi isi kitab.  

– Dilengkapi 30 tanya-jawab kekinian seputar pernikahan.  

– Referensi jawaban diambil dari 40+ karya ulama. 

– Relevan dengan kehidupan keluarga modern.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Membangun Keluarga Samawa”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top