Kisah Nabi Ibrahim sering kali dianggap fiktif, meragukan, bahkan imajinatif oleh sebagian manusia modern. Salah satunya, selain karena rentang waktu yang sangat jauh (sekitar 4000 tahun lalu), juga karena anggapan tidak adanya bukti ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Buku ini hadir menjawab keragu-raguan itu dengan sangat meyakinkan dan lengkap.
Karya sejarawan sekaligus sastrawan terkemuka Mesir ini adalah tanda bukti ilmiah yang tak terbantahkan tentang eksistensi Nabi Ibrahim dalam sejarah peradaban manusia. Ditulis berdasarkan referensi yang kaya, mulai dari sumber-sumber sejarah kitab suci, hingga jejak-jejak arkeologi. Risalah tauhid atau monoteismenya harus diakui merupakan “penemuan” terbesar manusia yang telah mengubah dan meluruskan arah spiritualitas manusia hingga zaman sekarang.
Nabi Ibrahim merupakan sosok pencari Kebenaran Hakiki, Bapak Para Nabi, yang ajarannya menjadi sumber dari agama-agama Samawi (Islam, Kristen, dan Yahudi) saat ini. Pun perjuangannya dalam menegakkan kalimat tauhid hingga harus dibakar oleh para penyembah berhala kala itu, adalah fakta sejarah yang nyata yang bisa dijelaskan secara komprehensif di buku ini.
Membaca buku ini seakan mengajak kita berkelana menelusuri fosil-fosil purbakala, jejak-jejak kuno perjuangan dan perjalanan panjang Khalilullah Nabi Ibrahim dalam mencari hakikat Allah, Tuhan yang Maha Esa. Mungkin, inilah salah satu buku yang termasuk dalam daftar buku yang wajib Anda baca sebelum mati.
Siapa penulis buku ini?
Abbas Mahmud al-Aqqad (1889–1964 M) dikenal luas sebagai sastrawan, penyair, filsuf, kritikus, sejarawan, teoretikus, dan jurnalis asal Mesir. Tulisannya mencakup berbagai tema yang sangat luas, mulai dari puisi, sejarah, politik, hingga filsafat. Al-Aqqad dijuluki sebagai al-‘imlaq al-adab al-‘arabi, raksasa sastra Arab. Selain itu, tentu saja Abbas al-Aqqad sangat patut dijuluki sebagai seorang polimatik; seseorang yang berpengetahuan mendalam lintas bidang, dengan karya hingga mencapai ratusan.
Ulasan
Belum ada ulasan.