Tafsir Juz ‘Amma
20% off

Tafsir Juz ‘Amma

Rp96.000

Berat 0,3 kg
Dimensi 21 × 14 × 2,5 cm
Cetakan

Halaman

Cover

Penulis

Stok Produk: Tersedia

Kupon diskon, voucher belanja, gratis ongkir, diskon ongkir, dan lainnya akan muncul di halaman keranjang setelah kamu memilih judul buku yang akan dibeli. Pilih Kupon yang tersedia dan dapatkan PROMO MENARIKNYA!

Genre Buku: Penerbit:

Beli Paket Bundle!

Jadi Hemat: Rp267.165

Menyelami Makna Surat-Surat al-Quran yang Sering Dilantunkan Setiap Hari

 

Tidak sedikit dari kita yang hafal di luar kepala surat-surat pendek dalam Juz ‘Amma.  Namun, seberapa banyak yang bisa memahami maknanya? Sejauh mana pemahaman kita  atas surat-surat yang biasa kita lantunkan sehari-hari ini? Apakah pemahaman bisa didapat  hanya dengan menghafal ayat lalu membaca terjemahannya saja? 

Ternyata tidak, satu-satunya medium yang valid dan kredibel untuk memahami makna  ayat-ayat al-Quran adalah melalui kitab-kitab tafsir yang ditulis oleh para ulama. Buku tafsir  karya Imam Qusyairi (986—1072 M) ini hadir sebagai upaya untuk mengelaborasi aspek  syariat dan hakikat makna ayat-ayat Juz ‘Amma. 

Selain itu, tafsir ini sangat unik karena menghadirkan tafsir basmalah di setiap surat  secara berbeda. Diterjemahkan dengan bahasa yang sangat lugas, tafsir ini juga dilengkapi  asbabun nuzul (sebab turunnya ayat) serta tajwid berwarna. Harapannya semoga kita bisa  membaca dan memahami makna ayat-ayat suci al-Quran dengan benar, juga mampu  mengetahui sebab di balik turunnya ayat secara mendalam. Selamat bertadabur! 

Siapa penulis buku ini? 

Imam Qusyairi memiliki nama lengkap Abu Qasim Abdul Karim bin Hawazin bin Abdul  Malik bin Thalhah bin Muhammad al-Qusyairi an-Naisaburi. Seorang sufi, ahli hadis, dan  bermazhab Syafi’i. Imam Qusyairi dilahirkan pada bulan Rabiul Awal tahun 376 H atau sekitar  bulan Juli tahun 986 M di kota Ustua, Naisabur (sekarang Khorasan, Iran). Kata Qusyairi yang  disematkan kepadanya merujuk pada marga Bani Qusyair bin Ka’ab. 

Ayahnya sudah wafat ketika Imam Qusyairi masih belia dan akhirnya tumbuh sebagai  anak yatim. Namun, hal itu tidak menurunkan semangatnya. Kecerdasannya pun sudah  tampak sejak dia masih kanak-kanak. Bahasa dan sastra Arab sudah dikuasainya ketika  menginjak remaja. Hanya saja, Qusyairi muda belum mengerti matematika. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk merantau ke Naisabur (sekarang sebuah kota di Iran bagian Timur)  untuk belajar matematika. Dia bercita-cita untuk menekuni bidang ini agar dapat mengubah  kota kelahirannya menjadi lebih baik karena dikuasai pemerintah yang korup. 

Sayangnya takdir berkata lain. Saat tiba di Naisabur, hati Imam Qusyairi tersentuh oleh  kajian Imam Abu Ali ad-Daqqaq (w. 405 H/1014 M). Ia menyaksikan sendiri betapa ulama  agung ini adalah sosok yang sangat ikhlas, bertakwa, cahaya bersinar di balik senyumnya,  dan tutur katanya menyentuh banyak hati pendengar sehingga membuat mereka bertobat  kepada Allah swt. Hati suci Imam Qusyairi pun tak sanggup menolak ulama hebat satu ini. Niat awal yang ingin belajar matematika berubah. Imam Qusyairi akhirnya belajar ilmu-ilmu  agama kepada berbagai ulama besar. 

Sosok ulama yang berjuluk Zainul Islam (Perhiasan Islam) ini akhirnya kembali ke hadirat  Allah swt. pada Minggu pagi, 16 Rabiul Awal 465 H/5 Desember 1072 M di Kota Naisabur. Ia  dimakamkan di sebelah kubur guru spiritualnya, Imam Abu Ali ad-Daqaq.

Apa saja isi buku ini? 
  • Menjelaskan setiap ayat dengan pendekatan syariat dan hakikat 
  • Menguraikan istilah-istilah asing yang ada dalam al-Quran 
  • Memaparkan beberapa pendapat mufasir lain dalam ayat-ayat yang diperselisihkan  maknanya

Saya yakin kehadiran terjemahan tafsir Lathâ`if al-Isyârât terbitan Turos Pustaka ini akan  membantu dan mendekatkan kita kepada al-Quran, terutama di tataran makna dan  pemahamannya. 

—Prof. Dr. Abad Badruzzaman, Guru Besar Tafsir UIN SATU Tulungagung

Apa Keunggulan Buku Ini? 

– Dikontekstualisasikan oleh Prof. Abad Badruzzaman 

– Tajwid berwarna 

– Transliterasi tiap ayat 

– Terjemahan resmi versi Kementerian Agama 

– Asbabun nuzul dari Imam as-Suyuthi dan Abu Hasan al-Wahidi 

– Penyebutan perawi tiap hadis

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Tafsir Juz ‘Amma”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top