Agar Letih Berangsur Pulih
23% off

Agar Letih Berangsur Pulih

Rp65.450

Berat 0,350 kg
Dimensi 21 × 14 × 3 cm
Penulis

Cetakan

Halaman

Cover

Kupon diskon, voucher belanja, gratis ongkir, diskon ongkir, dan lainnya akan muncul di halaman keranjang setelah kamu memilih judul buku yang akan dibeli. Pilih Kupon yang tersedia dan dapatkan PROMO MENARIKNYA!

Genre Buku: Penerbit:

Sinopsis 

“Buku Agar Letih Berangsur Pulih sangat menginspirasi dan relate dengan kondisi generasi muda saat ini. Buku ini menawarkan
seni mencintai diri sendiri dengan pendekatan yang syar’i. Sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin menjadi pribadi yang layak mencintai sekaligus dicintai.”

Dennis Lim (@kohdenislim), Pendakwah dan Founder Bee Qur’an Islamic Homeschooling

*** 

Tubuh kita mungkin saat ini terasa amat letih. Aktivitas yang seakan tiada akhir ini benar-benar melelahkan. Rute perjalanan yang dilalui terlalu terjal. Tekanan hidup yang menerjang bertubi-tubi nyaris membuat kita depresi. Buku ini hadir sebagai sebuah panduan yang mengajarkan tentang cara islami mencintai diri sendiri.

Dalam Islam, mencintai diri sendiri bukan berarti menjadi serba tidak peduli (selfish). Buku ini mengajak kita untuk melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan makna bahwa diri kita begitu berharga.

Jika saat ini hidup terasa letih, jangan menyerah, tetap berjalan menjemput pemulihan yang Allah telah janjikan pada kita para hamba-Nya. Buku Agar Letih Berangsur Pulih akan menemani proses kita menemukan kembali arti hidup dan memulihkan
keseimbangan yang hilang.

Siapa Penulis Buku ini? 

Dwi Suwiknyo

  • Penulis buku bestseller Ubah Lelah Jadi Lillah.
  • Founder Pesantren Penulis (Trenlis)
  • Selama 13 tahun telah menulis lebih dari 80 judul buku.
  • Dosen jurusan Perbankan Syariah

Testimoni 

“Seperti biasa, tulisan Mas Dwi Suwiknyo selalu asyik dan inspiratif untuk dibaca dan perlahan direnungi. Betapa sering kita meragukan diri sendiri dan tidak memberikan kesempatan kepadanya untuk bertumbuh. Bahkan, tak jarang kita seringkali menjustifikasi diri sendiri: kita nggak mampu, kita nggak sanggup, atau kita nggak pantas. Namun, hei, tanpa disadari kita telah mengubur potensi dan kesempatan yang Allah berikan. Bukankah itu sama dengan menzalimi diri sendiri?

Buku ini mengajak kita untuk lebih mengenal diri sendiri dan mencintai segala hal yang ada di dalamnya untuk didayagunakan dan dimaksimalkan agar kita dapat menjadi versi terbaik dari diri kita yang sebelumnya. Wajib dibaca bila kamu ingin hidup bahagia tanpa memandingkan dirimu sendiri dengan orang lain.”

Harun Tsaqif (@haruntsaqif), Penulis Buku Bestseller Perempuan Teduh

“Buku yang sangat mewakili perasaan orang akhir-akhir ini, khususnya untuk diri sendiri. Bagaimana caranya mencintai dan menghargai diri sendiri. Tentu Allah punya cara bagaimana menenangkan hamba-Nya, maka lewat buku ini serasa dipeluk dengan hangat karena kalimatnya juga tidak menggurui. Agar letih berangsur pulih, sangat mewakili banyak orang yang masih belajar bagaimana mengenal diri lebih dalam.”

Elda Rina (@elda_rina), Penulis Buku Bestseller I’m Not fine

“Sebuah buku motivasi diri yang ditulis dengan bahasa yang ringan tapi penuh filosofi dan langsung bisa dipraktikkan tahap demi tahap oleh siapa pun, terutama bagi generasi muda yang sedang galau mencari identitas dirinya. Saya kira, siapa pun harus bersyukur ketemu buku keren ini.”
Dr. KH. Aguk Irawan MN, Lc., MA., Novelis, Esais, dan Pengasuh Pesantren Baitul Kilmah Yogyakarta

“Dalam diri manusia terdapat dua hal, yaitu jasad dan ruh. Banyak yang memperhatikan asupan jasad. Namun lupa asupan ruh. Sehingga ada orang yang tampak sehat dan kaya, tetapi rawan stres. Sedangkan ada orang yang hidup pas-pasan bisa bahagia. Di dalam buku Pak Dwi Suwiknyo ini disajikan asupan ruhiyah bagi pembacanya yang membuat jiwa menjadi tenang (muthmainnah).”
Ustaz Muhtadin, S.Th.I, Dai Indosiar dan Pengkisah Nasional

“Kita sering mengukur sukses seseorang dari apa yang dimilikinya. Rumah megah, mobil mewah, istri cantik, outfit perlente dan seterusnya. Walhasil, kita memandang sebelah mata orang yang tidak memiliki simbol-simbol itu. Celakanya, kita hidup di era yang memuja hal itu. Segalanya dipertontonkan secara ekspresif sehingga kita kehilangan makna hakiki tentang hidup yang kita jalani. Buku yang ada di tangan Anda ini, mengajak untuk kembali merenungi jalan yang telah Anda tempuh. Apakah Anda sudah berada pada jalan kebahagiaan sejati atau justru tersesat pada jalan kebahagiaan semu. Bacalah! InsyaAllah mencerahkan.”
Kiki F. Wijaya, Motivator, Soft Skills Trainer & Pegiat Psikologi Islam

“Mencintai diri sendiri agar sesuai arah jalan Islam, sebagaimana dikupas dalam buku ini, sesungguhnya bukan untuk membuat kita jemawa pada kecakapan dan kapasitas memesona yang ada dalam diri kita. Kita mencintai semua itu karena semua itu bagian dari titipan Ilahi. Menjadi hamba yang memahami hakikat dengan kedalaman ilmu, mengantarkan kita sebagai sosok yang bestari menghargai diri pribadi. Menjadi sosok dan personal yang autentik lagi utuh, tanpa mudah tergeledah oleh hasrat meniru teman sebaya atau model di luar sana.

Dengan bahasa yang mengalir lincah, diimbuhi panorama kisah dari lintas masa, tulisan Dwi Suwiknyo ini patut menjadi peneman bacaan dan koleksi di tas kesayangan kita. Menjadi alat bantu menakar diri kita untuk bermanfaat bagi sesama, selaku hamba Allah yang telah menitipkan banyak kelebihan dalam diri kita.”
Yusuf Maulana, Pensyarah di Samben Library, Peneroka Pos-Islamisme, Penulis, dan Kurator Buku Keislaman

“Membaca tulisan Pak Dwi seperti air mengalir tanpa hambatan. Tulisan Pak Dwi
membuat kita penasaran. Sehingga sejak mulai membaca, kita tidak akan berhenti
sampai selesai. Kata-katanya ringan dan mudah dimengerti, serta memiliki makna yang dalam. Sederhana kelihatannya, tetapi di dalamnya kita akan menemukan trik-trik atau pesan-pesan yang sangat dekat dengan keseharian kita.”

Dr. Wahidah Suryani, M.Si., Penulis Produktif dan Pengajar di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Sultan Amai Gorontalo

“Tulisannya ringan tetapi berbobot. Sederhana, isinya mudah dipahami semua kalangan. Tua muda, akademik maupun nonakademik.”
Novy E.R., Karyawan dan Blogger

Keunggulan Buku:  

  • Agar Letih Berangsur Pulih ditulis secara sistematis dengan bahasa yang renyah
    dan mudah dipahami.
  • Tiap babnya mengandung mood booster dengan dosis supertinggi. Dilengkapi
    dengan beragam quote dari para tokoh terkenal yang mampu melecut
    kesadaran dan memompa semangat.
  • Banyak kalimat inspiratif yang memorable dan menggugah pikiran dan hati.
  • Bertabur kisah yang inspiratif dan sarat motivasi yang relate dengan kebanyakan
    orang dalam kehidupan nyata.
  • Ada bagian-bagian dalam buku Agar Letih Berangsur Pulih yang mengajak kita
    untuk merenung lebih dalam agar bisa mencintai diri sendiri.
  • Berisi tips praktis yang mudah dilakukan dan berdampak luar biasa.

Inti Sari 

  • Apa Kabar Diri Kita Hari Ini?
    Kita diajak untuk mengetahui kabar diri kita sendiri. Dengan mengatahui kondisi diri
    yang sebenarnya, kita akan bisa memahami hebatnya potensi diri kita meskipun
    kita tidak menutup mata terhadap kekurangan diri.
  • Tenang, Kita Tidak Sendirian
    Pada kenyataannya kita tidak pernah benar-benar sendiri. Bahkan, sebenarnya
    banyak orang yang merindukan kita. Kita tidak sendiri karena Islam menganjurkan
    kita untuk bersilaturahmi dan hidup berjamaah.
  • Semua Akan Baik-Baik Saja
    Tenanglah karena sesuatu yang buruk dalam pikiran kita belum tentu sesuai
    kenyatakan. Semua akan baik-baik saja, yang penting kita banyak mengingat
    Allah, perkuat tawakal, dan banyak bersyukur pada-Nya.
  • Sayangi Diri Kita Sendiri
    Jangan sakiti dan sia-siakan diri kita dengan bunuh diri. Sayangilah diri sendiri
    karena Allah dan Rasulullah saja menyayangi diri kita. Bahkan, keluarga dan orang
    lain juga menyayangi kita.
  • Sehat Hati, Pikiran, Jiwa, dan Raga
    Bab ini adalah paket komplit untuk mengolah hati, pikiran, jiwa dan raga agar
    tetap fit dengan cara islami. Caranya adalah dengan berpuasa, muhasabah,
    menjaga shalat, membaca Al-Quran, rihlah, bersedekah, dan berolahraga.
  • Jalan Bahagia Perindu Surga
    Cara islami agar bisa bahagia adalah dengan cara berusaha untuk mendapatkan
    surplus pahala dan minus dosa. Bahagia juga bisa didapatkan ketika bersikap jujur,
    beramal shalih, dan membahagiakan sesama.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Agar Letih Berangsur Pulih”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top