Sinopsis
Apakah ikhtiar kita bermanfaat? Bisakah doa mengubah segalanya? Apakah takdir bisa diubah? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini pasti pernah bersemayam dalam benak semua orang. Lantas, apa hubungannya buku seputar kisah ini dengan urusan takdir?
Kisah-kisah dalam buku ini mengandung pelajaran bahwa keputusan-keputusan yang diambil para tokohnya berpotensi mengubah jalan hidup mereka. Memang perihal takdir tak ada yang tahu kecuali Allah swt. Namun, sekali lagi, isi buku ini akan mengisahkan kepada kita perjuangan para tokoh melalui doa dan usaha serta kesabarannya yang berhasil mengetuk kemurahan-Nya dan akhirnya mengubah takdir mereka.
Memang seperti inilah kisah seharusnya dikonsumsi. Ia tidak hanya sebagai bualan orang-orang terdahulu, tetapi juga menjadi shortcut kita untuk menjalani hidup dengan lebih baik.
Berisi 300 kisah yang ditulis Syekh al-Qalyubi (w. 1658 M) dengan bahasa yang membumi, story telling dari ulama multidisiplin ini berhasil membuat pendengar atau pembacanya menciptakan theater of mind yang sempurna sehingga pemahaman yang didapat utuh. Seakan-akan kita hadir dan menemani para tokoh dalam setiap kisahnya. Selamat membaca!
Siapa penulis buku ini?
Syekh al-Qalyubi lahir di desa Qalyub yang saat itu secara administratif berada di provinsi asy-Syarqiyah. Saat ini, wilayah tersebut telah menjadi provinsi tersendiri bernama al-Qalyubiyah, Mesir. Kelahiran beliau tidak tertulis sejarah. Hanya kematiannya yang tercatat. Beliau wafat pada 1069 H atau 1658 M.
Dari tempatnya berasal, al-Qalyubi muda pergi menuntut ilmu ke al-Azhar, Kairo, pusat keilmuan Islam yang terbukti banyak menempa ulama-ulama besar di masa tersebut. Di sini, beliau belajar kepada banyak ulama, seperti Syekh Syamsuddin Muhammad ar-Ramli.
Ulama multidisiplin ilmu ini mengajar di Riwaq (serambi) Ibnu Ma’mar, salah satu riwaq Masjid al-Azhar yang paling masyhur di antara para mujawir (sebutan untuk santri yang tinggal di Masjid al-Azhar). Bangunan riwaq ini sudah tidak ada, tetapi posisinya kira-kira berada di sebelah kanan jika keluar dari Masjid al-Azhar menuju tempat wudhu. Beliau adalah seorang ulama yang mahir di bidang fikih, kedokteran, astronomi, dan sejarah.
Ulasan
Belum ada ulasan.