The Art of Letting God
23% off

The Art of Letting God

Rp65.450

Berat 0,3 kg
Dimensi 19 × 13 × 2 cm
Penulis

Halaman

Cetakan

Cover

Kupon diskon, voucher belanja, gratis ongkir, diskon ongkir, dan lainnya akan muncul di halaman keranjang setelah kamu memilih judul buku yang akan dibeli. Pilih Kupon yang tersedia dan dapatkan PROMO MENARIKNYA!

Penerbit:

“Membaca buku The Art of Letting God memberikan semangat dan motivasi hidup yang bersumber pada keimanan. Bahwa hidup itu indah, cita itu harus diperjuangkan, dan jangan patah semangat saat diuji kesulitan. Barakallah, semoga buku ini jadi amal jariyah.”

—Dr. Setia Furqon Kholid (@setiafurqonkholid), Penulis 15 Buku Bestseller

 

Merasa sedang terbebani ragam tekanan dan ketidakpastian hidup? Apakah bayang-bayang kegagalan di masa lalu terus menghantui dan membuatmu kian kehilangan arah? Sudah membuat rencana-rencana tapi ujungnya gagal meski sudah berjuang sekuat tenaga?

Kamu bisa saja mengalami hal buruk dalam keluarga, hubungan, pendidikan, pekerjaan, atau bahkan lingkungan. Namun, yang paling penting bukanlah bagaimana itu bisa terjadi, melainkan bagaimana itu semua bisa diakhiri. Dalam buku The Art of Letting God ini Mizi Wahid menguraikan dengan tepat dan seimbang mengenai proporsi berusaha dan berserah sebagai bekal memulai hidup baru yang lebih cerah.

Hal ini merupakan kunci untuk memberikan ketenangan pada jiwa dari kegilaan dunia, sehingga kita dapat menjalani hidup tanpa rasa cemas dan kecewa. Buku ini juga mengajarkan kita esensi “tawakal”, kiat untuk tidak lagi mencampuri rencana terbaik yang telah ditentukan oleh Allah untuk kita para hamba-Nya. Mizi Wahid akan mengajak kita untuk menemukan kembali kekuatan untuk mampu merelakan, melepaskan,  memaafkan dan memulai kembali hidup dengan kegembiraan. Selamat membaca!

 

Diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Nadya Andwiani

 

“Saya benar-benar suka, betapa buku ini memberikan pengingat yang saya butuhkan, terutama karena saya menjalani kehidupan yang serba cepat. Terima kasih banyak Mizi Wahid atas penulisan buku ini.”

—Vivy Yusof (@vivyyusof), Womanpreneur Asal Malaysia, Founder FV (FashionValet) Group The dUCk Group

 

“Membaca buku ini, membuat kita menyadari bahwa perjalanan manusia di dunia akan senantiasa penuh dinamika. Membawa pembaca merenungi bahwa untuk menjalaninya dengan bahagia, adalah dengan mengembalikan motivasi dan semangat terbesar sebagai hamba, yang disandarkan hanya kepada cinta sang Pencipta.

—Risa Arisanti (@arisantirisa), Penulis Buku Metamomfosa

 

“Pengingat yang kuat bahwa segala sesuatu yang terjadi atau tidak terjadi pada waktu tertentu memiliki alasan dan merupakan berkah. Semua itu terjadi pada waktu yang tepat karena Allah mengetahui semuanya dan Dia mengasihimu. Dia tahu persis kapan kamu siap meskipun kamu merasa belum siap pada saat itu. “

—Alia Ishak (@aliaishk), Reviewer di Malaysia

 

“Saya biasanya tidak membaca dari sudut pandang pria yang mengalami kesulitan dalam hidup karena betapa berbedanya pria dan wanita. Saya selalu lebih suka membaca dari sudut pandang wanita. Namun, saya senang akhirnya memutuskan untuk mengambil buku ini. Bukan seorang pembaca namanya jika kita tidak pernah keluar dari jenis bacaan yang biasa kita baca, bukan? Saya suka betapa objektif dan fokusnya tulisan Ust. Mizi dalam menulis. Buku ini pada dasarnya adalah tentang menyerahkan semua kepingan yang hancur kepada Allah, satu per satu.”

—Aiza (@biblio_mom), Reviewer di Malaysia

Keunggulan Buku:

  • Penulis mengemas buku ini gaya bahasa yang ringan tapi mampu mengubah pikiran dan perasaan.
  • Buku ini berisi panduan praktis yang bisa menjadi bekal untuk bisa melakukan self-healing.
  • Kisah-kisah inspiratif yang relate dengan keseharian kita memperkaya pembahasan dalam buku ini.
  • Solusi yang ditawarkan penulis dalam buku ini sangat praktis dan sesuai fitrah karena menggunakan pendekatan yang islami.
  • Pembahasan tentang berserah diri sangat mendalam karena penulisnya adalah dai yang paham soal Islam.

Inti Sari

Buku terbagi ke dalam 21 bab yang secara umum membahas tentang:

  • Kebanyakan orang tergoda untuk menyerah tanpa berjuang terlebih dahulu secara maksimal.
  • Bagaimana makna berserah diri yang sebenarnya?
  • Kita juga diajak untuk mampu melepaskan segala hal yang tidak bisa kita ubah.
  • Memahami timing yang Tuhan berikan. Tuhan selalu mengabulkan di saat yang tepat.
  • Memahami kekuatan cinta dan benci.
  • Bagaimana caranya agar mampu memaafkan.
  • Bagaimana kita memulai lembaran dan awal yang baru?
  • Bagaimana cara menyembuhkan kepingan diri yang hancur agar kembali utuh?

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “The Art of Letting God”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top