How to Love Better
20% off

How to Love Better

Harga saat ini adalah: Rp95.000. Harga aslinya adalah: Rp119.000.

Berat 0,35 kg
Dimensi 21 × 14 × 3 cm
Penulis

Halaman

Cetakan

Cover

Kupon diskon, voucher belanja, gratis ongkir, diskon ongkir, dan lainnya akan muncul di halaman keranjang setelah kamu memilih judul buku yang akan dibeli. Pilih Kupon yang tersedia dan dapatkan PROMO MENARIKNYA!

SKU: 9786238977291 Categories: Tags:

Blurb

“Yung Pueblo mengajak kita bercermin atas hubungan yang kita jalani, sekaligus memberikan kompas yang jelas menuju hubungan yang kita dambakan.”
–Simon Sinek, penulis Start with Why

Jatuh cinta, terutama di usia muda, sering kali belum diiringi kedewasaan emosional. Akibatnya, meski cinta terasa tulus, kita bisa gagal saling mendukung kebahagiaan masing-masing, dan hubungan pun rentan terjebak dalam badai ketidakpastian.

Buku ini adalah langkah awal agar kita mampu menjalin cinta yang dewasa. Cinta yang dewasa bukan lagi tentang menemukan pendamping yang sempurna. la adalah
perjalanan panjang dan terjal untuk menerima pasangan yang berani tumbuh bersama.

Oleh karena itu, how to love better karya yung pueblo mengajak kita untuk memahami bahwa hubungan yang sehat berawal dari kesadaran diri, jujur terhadap emosi, berani untuk tumbuh, hingga menjadi sembuh. Selamat membaca.

“Cinta datang secara alami. Namun, mencintai seseorang dengan lebih baik, ternyata perlu dipelajari dan diupayakan.”
-dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, Psikiater & Mental Health Influencer

Diterjemahkan oleh Berliani M. Nugrahani

Sinopsis

How to Love Better karya yung pueblo mengajak pembaca untuk menerka ulang bagaimana bentuk cinta sejati. Hubungan yang sehat dan mendalam rupanya tidak terjadi begitu saja, hanya karena mencintai seseorang. Perlu usaha dan keinginan penuh untuk bisa menjadi “kita”. Kita perlu menyadari bahwa kita tidak bisa menciptakan kebahagiaan pasangan kecuali menunjang yang sudah ada. Pun kita perlu menyadari bahwa menunjang kebahagiaan pasangan dapat terjadi ketika kita memiliki daya di dalam diri.

Pueblo juga membongkar mitos bahwa cinta adalah hal yang mudah. Sebaliknya, ia menuturkan bahwa cinta sejati membutuhkan usaha aktif— mulai dari komunikasi yang jujur, komitmen dan kehadiran penuh, hinga keberanian untuk melepaskan ego dan kemelekatan. Cinta sejati hadir justru pada saat kamu suka rela untuk bertahan di antara badai yang sulit.

Yung pueblo kemudian menekankan tiga kualitas utama agar cinta dapat bertahan: kindness (kebaikan hati), growth (pertumbuhan), dan compassion (welas asih). Ketiganya tidak bisa hadir secara sepihak—dibutuhkan komitmen dan usaha dari kedua belah pihak untuk menjadikannya nyata. Cinta yang sehat, menurutnya, adalah cinta yang tidak menuntut kontrol atau kesempurnaan, melainkan saling memberi ruang untuk bertumbuh, berubah, dan menghidupi.

Salah satu kekuatan buku ini terletak pada pendekatannya yang menyeluruh. Melalui penggabungan kebijaksanaan dari praktik meditasi, wawasan psikologi, dan pengalaman hidup pribadi, How to Love Better menjadi peta jalan yang menyentuh. Buku ini relevan untuk siapa saja: mereka yang tengah menjalani hubungan, baru saja patah hati, masih sendiri, atau ingin membangun koneksi yang lebih bermakna dalam hidupnya.

Pelajaran dalam Buku Ini:

a. Kebaikan Hati (Kindness)
• Dasar relasi sehat: memperlakukan pasangan dengan hormat, lembut, dan penuh empati.
• Kebaikan hati tampak dalam kesediaan mendengar, meminta maaf, dan memberi dengan tulus.
• Jika tidak ada yang mau mengalah, hubungan akan terus ada dalam badai.

b. Pertumbuhan (Growth)
• Kamu bisa menyembuhkan diri selagi berada dalam hubungan. Tidak ada seorang pun memasuki hubungan baru tanpa cela.
• Pertumbuhan sejati: cinta menerima kita apa adanya, tetapi juga menginspirasi untuk menjadi lebih baik.
• Cinta sebagai daya hidup: bukan kontrol atau egoisme, melainkan energi yang memberi kebebasan dan dukungan.
• Masalah utama: kemelekatan yang disalahartikan sebagai cinta
1) Kemelekatan membuat kita takut pada perubahan pasangan.
2) Ia melahirkan kelekatan yang menuntut, bukan mendukung.
3) Cinta yang matang membedakan antara keintiman sehat dengan kelekatan yang membelenggu.

• Buatlah komitmen yang dapat disetujui bersama, tetapi tidak memaksa
pasangan untuk tumbuh dengan cara dan waktu yang sama.

c. Welas Asih (Compassion)
• Welas asih berarti hadir penuh untuk memahami pasangan, tanpa menghapus kebutuhan diri sendiri.
• Penting untuk mengkomunikasikan bagaimana kamu ingin pasanganmu memperlakukanmu, dan bagaimana dia ingin diperlakukan. Berikan kisi2 agar hubungan tetap baik.
• Ia harus bersifat dua arah: memberi dukungan sekaligus menjaga martabat diri.
• Penting: welas asih bukan menoleransi kekerasan, pelecehan, atau perlakuan buruk. Menormalisasi kekerasan bukanlah kasih sayang, melainkan bentuk pengabaian diri.
• Welas asih juga berakar dari cinta diri: hanya dengan hati yang sehat, kita bisa mencintai dengan sehat.

Keunggulan buku

a. Masuk dalam buku terlaris #1 New York Times
b. Realistis, reflektif, dan berdasarkan kisah nyata
c. Prinsipnya universal
d. Menggabungkan meditasi, psikologi, dan pengalaman hidup
e. Gaya penulisan sederhana, puitis, dan mudah dicerna.


Manfaat untuk Pembaca

a. Mengajarkan cara mencintai tanpa kehilangan diri sendiri, buku ini cocok untuk pembaca yang baru patah hati, sedang sendiri, atau ingin hubungan yang lebih sehat.
b. Buku ini penuh alat praktis untuk tumbuh dan sembuh.
c. Mengajarkan cara mencintai pasangan bahkan ketika badai terjadi.
d. Teman untuk mengambil jeda, bukan gurumu.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “How to Love Better”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top