Sebelum Tasawuf: Mendekatkan Diri kepada Tuhan Lewat Jalan Sunah dan al-Quran
Imam Junaid adalah sosok sufi agung yang keilmuannya menjadi rujukan para ulama dunia. Bahkan, di Indonesia namanya dijadikan rujukan kedua dalam ilmu tasawuf setelah Imam al-Ghazali. Namun, pernahkah kita membaca karya langsung Imam Junaid al-Baghdadi? Atau selama ini hanya sayup-sayup mendengar namanya saja?
Memang, nyaris tidak ada terjemahan bahasa Indonesia dari tulisan asli sufi asal Baghdad ini. Beliau tidak banyak menulis kitab tebal, bahkan buah pikir beliau sebagian besar justru tersebar di banyak kitab dan biografi yang ditulis oleh para murid maupun ulama-ulama yang mengagumi pemikirannya. Buku ini hadir untuk menyuguhkan karya otentik guru sufi al-Hallaj ini.
Dengan merujuk kepada sumber-sumber utama, buku ini menghadirkan karya tulis, surat-surat dan doa-doa Imam Junaid. Ditahkik oleh Prof. Dr. Souad Hakim, Guru Besar Filsafat dan pakar tasawuf di Lebanese University, dari banyak sumber klasik terpercaya.
Sebelum Tasawuf ini bisa dijadikan sebagai acuan dalam mempelajari karakteristik tasawuf Imam Junaid al-Baghdadi. Selain itu, buku ini juga bisa menjadi rujukan utama dalam menelusuri pemikiran-pemikiran Imam Junaid secara utuh, lengkap, dan otentik.
Salah satu ajaran tasawuf Imam Junaid yang paling menonjol adalah menjadikan sunah dan al-Quran sebagai panduan utama dalam bertasawuf. Tasawuf tidak boleh keluar dari rambu syariat. Imam Junaid juga mendorong siapa saja yang sudah menapaki jejak tasawuf untuk kembali ke dalam kehidupan sosialnya, menularkan spirit ruhani ke lingkungan, tidak hanya
dinikmati untuk diri sendirian.
Siapa penulis buku ini?
Abu al-Qasim Muhammad bin al-Junaid an-Nahawandi al-Baghdadi yang masyhur dikenal sebagai Imam Junaid al-Baghdadi (830—910 M). Sufi agung yang berasal dari Kota Nahawand, Iran, namun lahir dan besar di Kota Baghdad. Sejak kecil sudah berguru dan menghadiri majelis pamannya, Syekh Sari as-Saqati. Belajar tasawuf kepada Imam al-Muhasibi. Belajar ilmu fikih kepada Abu Tsaur dan sudah menjadi mufti pada usia dua puluh tahunan.
Sepanjang hidupnya, Imam Junaid mengajar di Baghdad dan merupakan tokoh penting dalam dunia tasawuf. Namanya, sering disebut-sebut dalam berbagai literatur tasawuf dan dihormati oleh banyak tokoh sufi lainnya. Karena kedudukannya yang agung di dunia tasawuf, ia dijuluki sebagai Sayyid ath-Thâifah (Pemimpin Para Sufi).
Ulasan
Belum ada ulasan.