Seperti Iman, Nalar Menuntunmu Menuju Kebahagiaan
14% off

Seperti Iman, Nalar Menuntunmu Menuju Kebahagiaan

Harga saat ini adalah: Rp64.500. Harga aslinya adalah: Rp75.000.

Berat 0,3 kg
Dimensi 21 × 14 × 3 cm
Penulis

Halaman

Cetakan

Cover

Kupon diskon, voucher belanja, gratis ongkir, diskon ongkir, dan lainnya akan muncul di halaman keranjang setelah kamu memilih judul buku yang akan dibeli. Pilih Kupon yang tersedia dan dapatkan PROMO MENARIKNYA!

SKU: 9786238661244 Categories:

Seperti Iman, Nalar Menuntunmu Menuju Kebahagiaan
Menimbang Filsafat sebagai Jalan Memahami Syariat

Judul asli : Fashl al-Maqâl fî Taqrir Mâ bain asy-Syarî’ah wa al-Ḥikmah min al-Ittishâl

“Dengan kejernihan berpikir yang langka, melalui Fashl al-Maqâl, Ibnu Rusyd membebaskan filsafat Islam dari tuduhan menyesatkan dan mengembalikannya ke tempat terhormat.”
—Abed al-Jabiri, filsuf Maroko terkemuka

“Filsafat meruntuhkan iman.”
“Syariat mengekang nalar.”

Klaim-klaim semacam ini kerap kita dengar, tapi tak sering benar-benar diuji. Syariat dan filsafat kerap dipertentangkan, seolah yang satu menegasikan yang lain. Dalam Fashl al-Maqâl, Ibnu Rusyd menunjukkan bahwa keduanya justru berjalan beriringan menuju tujuan yang sama: kebahagiaan hakiki.

Berlandaskan pada perintah syariat untuk merenungi segala maujud, Ibnu Rusyd menandaskan bahwa nalar demonstratif, yang diakomodasi oleh filsafat, adalah jalan terbaik untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dengan demikian, filsafat bukanlah lawan dari syariat, melainkan alat untuk memahaminya lebih dalam. Jika keduanya tampak bertentangan, takwil yang cermat akan mampu mengatasinya.

Syariat mengandung kebenaran. Filsafat juga menuntun kita kepada kebenaran. Oleh karena itu, bagi Ibnu Rusyd, kebenaran takkan bertentangan dengan kebenaran lainnya. Jika Anda meyakini bahwa iman akan mengakar kuat tanpa nalar, buku ini akan membuat Anda meragukan itu. Pun jika Anda percaya bahwa nalar akan berdiri kokoh tanpa fondasi iman, buku ini akan membuat Anda berpikir ulang. Jadi, selamat membaca.

SINOPSIS

Seperti Iman, Nalar Menuntunmu Menuju Kebahagiaan adalah terjemahan dari risalah Fashl al-Maqâl fî Taqrîr Mâ bain asy-Syarî’ah wa al-Ḥikmah min al-Ittishâl karya Ibnu Rusyd, seorang filsuf agung dan fakih terkemuka dari Andalusia. Risalah ini merupakan salah satu dokumen intelektual paling penting dalam sejarah filsafat Islam karena secara eksplisit menegaskan keselarasan antara syariat dan filsafat, wahyu dan nalar.

Ibnu Rusyd menempatkan filsafat sebagai kewajiban syar’i bagi mereka yang berkompeten, dengan dasar bahwa al-Quran sendiri mendorong manusia untuk merenungi ciptaan Tuhan melalui penalaran. Ia membangun hierarki metode pengetahuan—retorika, dialektika, dan demonstrasi—dan menempatkan burhân (nalar demonstratif) sebagai puncak yang mengantarkan kita kepada kepastian. Dari kerangka ini lahir pula distingsi tentang siapa yang boleh mengakses takwil dan bagaimana perbedaan kapasitas intelektual masyarakat harus dihargai.

Risalah ini sekaligus merupakan fatwa epistemologis yang membatalkan pelarangan filsafat sekaligus mengesahkan penggunaannya dalam memahami agama. Ibnu Rusyd menegaskan bahwa kebenaran tidak mungkin bertentangan dengan kebenaran; apa yang benar secara aqli niscaya sejalan dengan apa yang benar secara naqli. Pandangan ini bukan saja melampaui perdebatan klasik antara teolog dan filsuf, tetapi juga membuka ruang pluralitas interpretasi dalam Islam.

Edisi terjemahan ini diperkaya dengan komentar kritis Abed al-Jabiri, yang menempatkan Fashl al-Maqâl sebagai landasan bagi fikih takwil sekaligus strategi intelektual menghadapi krisis epistemologi Islam. Al-Jabiri menyoroti bahwa Ibnu Rusyd tidak sedang mencari kompromi, tetapi merumuskan sintesis yang memungkinkan iman dan nalar saling mengoreksi.

Di tengah perdebatan kontemporer tentang relasi agama dan sains, literalitas dan kontekstualitas tafsir, serta kebebasan berpikir dalam Islam, karya ini tetap menawarkan pencerahan. Ia menghadirkan keberanian intelektual yang relevan lintas zaman, bahwa syariat dan filsafat adalah dua jalan yang, meski berbeda cara, bertemu pada satu tujuan: Membimbing manusia menuju kebahagiaan hakiki.

INTISARI BUKU INI

● Filsafat dan syariat harmonis, keduanya saling meneguhkan
● Syariat memerintahkan kita merenungi semesta, filsafat adalah jalannya
● Ajakan berpikir logis untuk memahami kebenaran hakiki
● Kritik terhadap metode teolog dan fukaha yang tak sekuat metode demonstratif para filsuf


KEISTIMEWAAN BUKU INI

● Risalah ringkas yang menegaskan harmoni syariat dan filsafat
● Relevan dengan isu matinya kepakaran hari ini
● Diberi komentar kritis oleh Abed al-Jabiri
● Dilengkapi infografis pada bagian-bagian penting


MANFAAT MEMBACA BUKU INI

● Mampu menyeimbangkan iman dan nalar dalam keputusan
● Memahami konsep kebahagiaan berbasis akidah dan akal sehat
● Terampil berpikir kritis terhadap berbagai argumen
● Cakap memadukan dalil agama, logika, dan etika hidup

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Seperti Iman, Nalar Menuntunmu Menuju Kebahagiaan”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top